BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakteristik individu merupakan sifat kejiwaan yang membedakan seseorang dengan yang lain, yang dapat dilihat dari ciri-ciri biografis, kepribadian, persepsi dan sikap. Karakteristik individu merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan prestasi belajar siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
Sekolah merupakan lembaga formal yang bertugas mendidik dan mengembangkan sikap, perbuatan dan tingkah laku bagi setiap peserta didiknya agar mencapai perkembangan yang optimal. Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda di tengah masyarakat, begitu pula seorang siswa akan bersikap dan bertingkah laku di sekolah sesuai dengan karakteristik yang dimiliki.
Pengaruh karakteristik individu terhadap prestasi belajar siswa dapat dilihat dari sejauh mana sikap, tingkah laku dan kepribadian yang dimiliki siswa selama ini mampu membedakan antara siswa yang satu dengan yang lain.
Seberapa besar peranan siswa tersebut untuk memberikan kontribusi didalam dunia pendidikan, apakah dia termasuk siswa yang berhasil dalam mengikuti proses belajar mengajar ataukah dia hanya menganggap bahwa proses belajar mengajar itu hanya sebuah rutinitas yang harus dikerjakan tanpa mengetahui pentingnya aktivitas pendidikan baginya.
B. Perumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas, maka dapat dilihat rumkusan permasalahannya, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik individu?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi individu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Individu
Perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut.
Oudum dalam Sulwati (2007 : 15) mengemukakan bahwa perilaku merupakan tindakan yang tegas dari suatu organisme untuk melanjutkn hidupnya. Sedangkan Sarwono dalam Sulwati (2007 : 15) menyatakan bahwa Perilaku merupkan segala macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam pengetahuan, sikap dan tindakan. Selanjutnya Ndara mengartikan perilaku sebagai operasionalisasi dan aktualisasi seseorang atau suatu kelompok terhadap suatu situasi dan kondisi lingkungan (masyarakat, alam, teknologi, dan organisasi). Berdasarkan beberapa uraian tentang pengertian perilaku tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah tindakan yang dilakukaan oleh individu sebagai akibat dari aktualisasi seseorang atau kelompok terhadap suatu sutuasi dan kondisi lingkungan.
(http://hasmansulawesi01.blogspot.com/2009/03/pengaruh-teman-sebaya-terhadap-perilaku.html).
Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia)
Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
(http://connyeternal.blogspot.com/2009/11/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebut demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribdi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Selaku pribadi yang memiliki ciri khas dan otonomi, ia ingin mengembangkan diri secara terus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. (Tirtarahardja, La Sulo, 2005:52)
Siswa atau peserta didik yang melakukan kegiatan belajar atau mengikuti proses pendidikan adalah individu. Sebenarnya dalam proses pendidikan, bukan hanya siswa yang terikat dengan karakteristik, kemampuan dan perilaku individual tersebut, tetapi juga guru serta para petugas pendidikan lainnya. Karena siswa atau peserta didik merupakn subjek pendidikan, maka karakteristik, kemampuan dan perilaku siswalah yang mendapat kajian dan sorotan utama.
Di sinilah peran guru untuk sedapat mungkin membantu para peserta didiknya agar terhindar dari konflik yang berkepanjangan dan rasa frustasi yang dapat menimbulkan perilaku salah-suai. Sekaligus juga dapat memberikan bimbingan untuk mengatasinya apabila peserta didik mengalami konflik yang berkepanjangan dan frustrasi.
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu-2/)
1. Karakteristik individu
Individu manusia bukan manusia yang pada umumnya (manusia tertentu), yaitu manusia yang memiliki ciri-ciri yang khas atau spesifik. Ciri-ciri yang khas ini bukan hanya bersifat jasmani (fisik), tetapi juga ciri-ciri rohani (psikis). Yang dimaksud dengan individu adalah kesatuan jasmani rohani yang memiliki ciri-ciri yang khas.
2. Manusia sebagai individu yang unik
Secara garis besar, manusia terdiri atas dua aspek, yaitu jasmani dan rohani. Aspek jasmani meliputi tinggi dan besar badan, panca indera yang terdiri atas indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan; anggota badan, kondisi dan peredaran darah, kondisi dan aktivitas hormon. Aspek rohani meliputi kecerdasan, bakat, kecakapan hasil belajar, sikap, minat, motivasi, emosi dan perasaan, watak, kemampuan sosial, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, peranan dan interaksi sosial.
Tiap individu memiliki sejumlah ciri, dan ciri-ciri tersebut membentuk satu kesatuan karakteristik yang khas yang memiliki keunikan yang sendiri-sendiri. Tiap individu adalah unik sebab perpaduan antara ciri-ciri tersebut bukan membentuk suatu penjumlahan, tetapi integritas atau kesatupaduan.
3. Manusia berkembang dinamis
Menurut Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputare kembali”. (Deswita, 2007:4)
Perkembangan manusia jauh lebih tinggi dan kompleks dibandingkan dengan perkembangan hewan. Sebagian besar dari kecakapan dan keterampilan yang dimiliki manusia yaitu berkat usaha belajar.
4. Aspek-aspek perilaku individu
Individu menampilkan dirinya kepada pihak luar, terutama kepada individu yang lain melalui kegiatan atau perilakunya. Pengertian perilaku sering dibatasi kepada yang dapat dilihat dari luar, yang berkenaan dengan kegiatan jasmani, atau psikomotor. Perilaku atau aktifitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu atau organisme itu. Perilaku atau aktifitas itu merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang mengenainya. Apa yang ada dalam diri organisme itu yang berperan memberikan respon adalah apa yang telah ada pada diri organisme, atau apa yang telah dipelajari oleh organisme yang bersangkutan.
(http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/perilaku-individu-6)
Perilaku atau kegiatan individu seringkali dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotor.
1) Kegiatan kognitif
Kegiatan kognitif berkenaan dengan penggunaan pikiran atau rasio di dalam mengenal, memahami dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
2) Kegiatan afektif
Kegiatan afektif berkenaan dengan penghayatan perasaan, sikap, moral dan nilai-nilai. Sebagai rekapitulasi dapat dinyatakan bahwa penahapan perkembangan afektif manusia merupakan perpaduan dari tugas-tugas perkembangan dan tugas-tugas sosial. Perkembangan afektif suatu tahap dapat berpengaruh secara positif maupun negatif terhadap tahap berikutnya.
3) Kegiatan psikimotor
Kegiatan psikomotor menyangkut aktivitas-aktivitas yang mengandung gerakan-gerakan motorik. Sebagian besar dari kegiatan atau perilaku psikomotor dapat dilihat dari luar, sedang pada kegiatan kognitif dan afektif hanya sebagian kecil saja yang dilihat dari luar.
5. Keragaman karakteristik individu
Individu berbeda dalam kecerdasan, bakat dan kecakapan-kecakapan hasil belajarnya; berbeda pula dalam sikap, minat, emosi-perasaan, motif serta penghayatannya akan nilai-nilai; juga berbeda dalam kecakapan dan keterampilan fisik dan sosial.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Individu
Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku individu, baik yang bersumber dari dalam dirinya (faktor internal) ataupun yang berasal dari luar dirinya (faktor eksternal). Faktor internal merupakan segala sifat dan kecakapan yang dimiliki atau dikuasai individu dalam perkembangannya, diperoleh dari hasil keturunan atau karena interaksi keturunan dengan lingkungan. Faktor eksternal merupakan segala hal yanjg diterima individu dari lingkungannya.
1. Faktor keturunan (Faktor Genetik atau Faktor Endogen)
Keturunan, pembawaan atau heredity merupakan segala ciri, sifat, potensi dan kemampuan yang dimiliki individu karena kelahirannya.
2. Faktor lingkungan
Perilaku yang diperlihatkan oleh individu bukan sesuatu yang dilakukan sendiri tetapi selalu dalam interaksinya dengan lingkungan. Demikian juga dengan sifat dan kecakapan-kecakapan yang dimiliki individu sebgian besar, diperoleh melalui hubungannya dengan lingkungan.
(http://connyeternal.blogspot.com/2009/11/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Individu adalah pribadi dari seseorang yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lain lainnya. Individu adalah kesatuan jasmani rohani yang memiliki ciri-ciri yang khas.
Individu siswa bersifat unik, tiap individu memiliki sejumlah potensi, kecakapan, kekuatan, motivasi, minat, kebiasaan, persepsi, serta karakteritik fisik dan psikis yang berbeda-beda. Keragaman kemampuan dan karakteristik tersebut terintegrasi membentuk tipe atau pola sendiri-sendiri, yang berbeda antara seorang individu dengan individu yang lainnya.
Siswa sebagai individu selalu berperilaku, beraktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis, yang nampak dan tidak nampak yang dilakukan secara sadar ataupun tanpa disadari.
Ada dua karakteristik individu manusia, yaitu pertama bahwa individu manusia itu unik, dan kedua bahwa dia berada dalam proses perkembangan serta perkembangnannya dinamis.
Individu terlihat pihak luar, terutama kepada individu yang lain melalui kegiatan atau perilakunya.
Keragaman perilaku individu dilatarbelakangi oleh faktor bawaan yang diterima dari keturunan, faktor pengalaman karena pengaru lingkungannya, serta interaksi antara keduanya yang diperkuat oleh kematangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terdiri dari faktor yang ada dalam dirinya (faktor internal) dan faktor yang ada diluar (faktor eksternal).
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Nana Syaodih, (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tirtarahardja, La Sulo, (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahastya.
Desmita, (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
http://connyeternal.blogspot.com/2009/11/faktor-yang-mempengaruhi-perilaku.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu-2/
http://one.indoskripsi.com/artikel-skripsi-tentang/perilaku-individu-6
http://hasmansulawesi01.blogspot.com/2009/03/pengaruh-teman-sebaya-terhadap-perilaku.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia
Blog ini ditujukan bagi mereka yang ingin mendapatkan sedikit jawaban atas hal-hal yang ingin diketahui
About Me
- Fernando Kasenda
- Gue cowok asli Manado, yang suka banget makan sama baca novel.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Santorini ala Astound Hill Tondano
Liburan pertengahan tahun telah usai, namun pasti masih ada beberapa tempat yang tidak sempat dikunjungi. Selanjutnya, kita tentu akan membu...
-
Liburan pertengahan tahun telah usai, namun pasti masih ada beberapa tempat yang tidak sempat dikunjungi. Selanjutnya, kita tentu akan membu...
-
Organisasi Manajemen a. Tipe Organisasi Fungsional ? KELEBIHAN ? Profesioanalisme atau keahlian yang lebih Karena masing – masing divisi...
-
A. Pasar Perdana ( Primary Market ) Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang dite...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar