About Me

Foto saya
Gue cowok asli Manado, yang suka banget makan sama baca novel.

Senin, 24 Januari 2022

Dampak Penerapan Kurikulum Prototipe


Pengembangan kurikulum dilakukan tentu untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas tak terkecuali kurikulum prototipe. Kurikulum tersebut disusun dengan maksud untuk mendukung proses pemulihan pembelajaran.
Meskipun sifatnya opsional atau dapat diterapkan atau tidak oleh satuan pendidikan. Namun dalam pengembangannya, ada beberapa dampak positif yang diharapkan setelah menerapkan kurikulum prototipe.

Dampak tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, guru lebih fokus pada materi pembelajaran. Kurikulum prototipe memang didesain lebih sederhana dari pada kurikulum sebelumnya. Hal ini dilakukan agar target pembelajaran tidak lagi membebani guru. Sehingga guru dapat lebih memperhatikan kualitas materi dan pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang asyik dan variatif sesuai kebutuhan siswa. Guru menjadi dapat kesempatan lebih mendalami potensi siswa.   

Kedua, siswa dapat menemukan makna belajar. Tidak dipungkiri bahwa ketika pembelajaran dimulai, terkadang banyak siswa yang menginginkan pembelajaran cepat selesai. Mindset ini secara tidak langsung mempengaruhi kualitas siswa dalam belajar. Oleh karena itu kurikulum prototipe dirancang berbasis projek.

Projek tersebut juga tidak memberatkan. Sebab projek dapat memuat materi dari berbagai mata pelajaran. Pelaksanaan projek juga tidak akan menambah jam pelajaran melainkan diambil dari 20-30 persen jam pelajaran yang telah ada.

Pembelajaran berbasis projek memungkinkan siswa untuk terlibat lebih banyak, berkreasi, berkembang, serta dapat mengajarkan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah. Dengan keterlibatan lebih siswa, diharapkan siswa menjadi betah belajar dan tidak sekedar memenuhi absensi kehadiran.

Pembelajaran berbasis projek juga diharapkan dapat mendongkrak karakter dan kemampuan soft skill siswa, karena pelaksanaan projek mengacu pada Profil Pelajar Pancasila (PPP). Tidak hanya itu, profil pelajar Pancasila juga dijadikan acuan dalam pengembangan lain yaitu standar isi, standar proses, serta standar penilaian.

Ketiga, teaching at the right level. Maksudnya adalah apa yang diajarkan guru sesuai dengan kemampuan siswa. Keberhasilan pembelajaran tentu tidak hanya diukur dari tuntasnya materi atau buku ajar yang telah habis dibahas. Melainkan juga pada kepahaman siswa dalam menyerap materi yang diberikan.

Apabila guru ‘masa bodoh’ akan hal ini, tentu bisa saja banyak siswa yang akan tertinggal jika tidak dapat mengikuti tempo pengajaran guru. Oleh karena itu teaching at the right level  atau fleksibilitas pengajaran guru yang disesuaikan dengan kemampuan siswa serta konteks dan muatan lokal menjadi hal penting. Apalagi jika sekolah masih melaksanakan PTM terbatas.

Selain itu, dalam kurikulum prototipe ini sekolah juga dapat dengan leluasa melakukan pengembangan program kerja tambahan untuk dapat mengembangkan kompetensi siswa. Yang mana pengembangan ini disesuaikan dengan visi, misi, serta sumber daya yang ada di sekolah.

Itulah dampak yang diharapkan dari penerapan kurikulum prototipe. Karena pada dasarnya kurikulum ini bersifat opsional, maka apapun kurikulum yang dipilih semoga selalu berorientasi pada perkembangan siswa.

Sumber:
https://naikpangkat.com/dampak-yang-diharapkan-dari-kurikulum-prototipe/

Minggu, 23 Januari 2022

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Prototipe


Ilustrasi perubahan dan bongkar-pasang kurikulum pendidikan Indonesia yang dikenal juga dengan istilah ganti menteri ganti kurikulum. Akibatnya pendidikan Indonesia sperti ajang uji coba. KUMPARAN

Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Prototipe – Mungkin diantara kita masih memiliki beberapa pertanyaan di dalam benak kita masih- masing? Mengapa muncul kembali kurikulum baru? Apakah ganti menteri identik dengan ganti kurikulum?

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah melakukan evaluasi terhadap kurikulum 2013 yang  selama ini kita terapkan di dalam sekolah. Evaluasi yang telah dilakukan merupakan hasil kompilasi berbagai kajian, penelitian, dan monev yang dilakukan berbagai pihak, antara lain Puskurjar, Direktorat terkait, dan berbagai Perguruan Tinggi.

Apa saja hasil evaluasinya? Simak informasi berikut ini:

Hasil Evaluasi Dokumen Kurikulum 2013
Kompetensi Kurikulum 2013 terlalu luas, sulit dipahami, dan diimplementasikan oleh guru.Kurikulum yang dirumuskan secara nasional belum disesuaikan sepenuhnya oleh satuan pendidikan dengan situasi dan kebutuhan satuan pendidikan, daerah, dan peserta didik.Mapel informatika bersifat pilihan, padahal kompetensi teknologi merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada abad 21. Pengaturan jam belajar menggunakan satuan minggu (per minggu) tidak memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan untuk mengatur pelaksanaan mata pelajaran dan menyusun kalender pendidikan. Akibatnya, kegiatan pembelajaran menjadi padat.Pendekatan tematik (jenjang PAUD dan SD) dan mata pelajaran (jenjang SMP, SMA, SMK, Diktara, dan Diksus) merupakan satu-satunya pendekatan dalam Kurikulum 2013 tanpa ada pilihan pendekatan lainStruktur kurikulum pada jenjang SMA yang memuat mata pelajaran pilihan (peminatan) kurang memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih selain peminatan IPA, IPS, atau Bahasa. Gengsi peminatan juga dipersepsi hirarkis.

Hasil Evaluasi Implemetasi Kurikulum 2013
Komponen perangkat pembelajaran terlalu banyak dan menyulitkan guru dalam membuat perencanaan.Rumusan kompetensi yang detil dan terpisah-pisah sulit dipahami sehingga guru kesulitan menerjemahkan dalam pembelajaran yang sesuai filosofi Kurikulum 2013.Strategi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum terlaksana secara tepat dan optimal, belum variatif, belum sesuai dengan kebutuhan, dan belum efektif. Contoh kendala: sosialisasi tidak sampai langsung kepada tingkat gugus, pemilihan instruktur ditetapkan sentralistik sehingga tidak sesuai kebutuhan, dan pelatihan masih dilakukan secara konvensional dengan ceramah yang cenderung teoretikMasih banyak pengawas, kepala sekolah, dan guru yang memiliki pemahaman kurang tentang kerangka dasar, diversifikasi, dan konsep implementasi Kurikulum 2013. Sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum berdampak optimal terhadap pemahaman pengawas, kepala sekolah, dan guru, kemampuan dan kinerja guru, serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.

Dari hasil evaluasi kurikulum 2013 seperti yang tersaji di atas, sehingga muncullah kebijakan mengenai penerapan kurikulum prototipe mulai tahun 2022 yang digunakan menjadi opsi bagi sekolah-sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sekaligus membantu memulihkan pembelajaran di Indonesia.

Kira- kira apa saja perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum paradigma baru ? Yuk simak informasi berikut ini :

Kurikulum 2013
1. Berbasis Karakter dan Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum. Pengembangan kurikulum di arahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.

2. Terdapat empat aspek penilaian
Keempat aspek tersebut yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan aspek perilaku.

Kurikulum Paradigma baru
1. Dapat menjadi pilihan
Kurikulum ini menjadi salah satu pilihan sekolah dalam menerapkan kurikulum di tahun 2022, antara kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum prototipe ini.

2. Target dan tujuan
Untuk mendorong perbaikan kualitas proses dan hasil belajar, fokus utamanya yaitu pada pembelajaran

3. Kurikulum prototipe lebih fleksibel
Kurikulum ini dinilai lebih fleksibel hanya dengan mengajarkan materi yang esensial dan akan mencerminkan keragaman dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Sumber:
https://naikpangkat.com/cari-tahu-perbedaan-kurikulum-2013-dan-kurikulum-prototipe/

Sabtu, 22 Januari 2022

Persiapan Guru dalam Penerapan Kurikulum Prototype



Penerapan Kurikulum 2022 secara keseluruhan di seluruh sekolah akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2024. Untuk menghadapi hal tersebut, guru perlu mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut penerapan Kurikulum 2022 di sekolah nantinya.

Apa saja yang perlu dipersiapkan oleh guru dalam penerapan kurikulum 2022, ya? Berikut ini akan dijelaskan.
  • Analisis Materi Esensial
Salah satu hal yang menarik dari kurikulum 2022 yakni materi pembelajaran yang esensial, hanya difokuskan pada hal-hal yang dibutuhkan siswa saja, sehingga guru perlu analisis materi esensial. Penyediaan waktu cukup untuk kompetensi penunjang keterlaksanaan program wajib seperti pembelajaran berbasis projek untuk semua jenjang. Perhitungan waktu-waktu wajib di kegiatan pembelajaran harus diutamakan. Selebihnya disesuaikan dengan karakteristik jenjang sekolah dan siswa.

Dalam menganalisis Materi Esensial perlu memperhatikan capaian pembelajaran yang kurikulum 2022 atau yang sudah diterapkan di sekolah penggerak mengacu pada Keputusan Balitbangbu No. 028/H/KU/2021. Dan memperhatikan struktur kurikulum serta alokasi waktu pembelajaran sesuai Keputusan Mendikbud No. 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak.
  • Pertimbangkan Kondisi dan Keterlibatan Siswa
Selama pembelajaran daring patut dipertimbangkan. Kondisi inilah penyebab utama learning loss. Pembelajaran pada PTM terbatas banyak menemukan perbedaan pemahaman penguasaan materi karena berbagai faktor. Pembelajaran berdiferensiasi patut disiapkan sekolah dalam mengatasi masalah ini. Pada PTM terbatas secara ketat diharapkan perlahan dapat memulihkan pembiasaan yang selama ini tidak terlaksana selama pembelajaran daring. Jangan sampai siswa kehilangan lagi kesempatan belajar melalui pengalaman langsung.

Jika learning loss ingin segera dipulihkan, Mari bergerak meskipun bukan guru penggerak atau sekolah penggerak. Sekolah dapat melakukan dengan cara assessment diagnosis. Terdapat 2 jenis yaitu asesmen diagnostic diagnosis non-kognitif dan diagnostic kognitif. Asesmen diagnosis non kognitif bertujuan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional dari peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Dengan demikian, pelaksanaan asesmen diagnosis non kognitif lebih menekankan pada kesejahteran psikologis dan emosi peserta didik.

Asesmen kognitif ditujukan untuk mendiagnosis menguji kemampuan dasar dan capaian pembelajaran siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen kognitif diberikan untuk mengindentifikasi capaian kompetensi peserta didik.

Guru juga harus selalu melakukan assessment formatif secara berkala agar dapat mengetahui kondisi dan kesiapan belajar siswa di sekolah.
  • Kelola Alokasi Waktu Projek Based Learning
Dalam kurikulum 2022 nantinya, jam mengajar tatap muka akan berkurang dan dialihkan atau dialokasikan project pertahunnya.

Dalam kurikulum pradigma baru ini total Jam Pelajaran (JP) tetap 108 per tahun, yang membedakan adalah letak alokasinya saja.

Contohnya di kurikulum K13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sepekan 3 JP, maka di kurikulum baru tahun 2022 menjadi sepekan 2 JP (jam pelajaran).

Selain itu, akan ada beberapa guru yang tidak memenuhi 24 JP dalam kurikulum 2022 nantinya. Tetapi, bagi guru yang tidak memenuhi target mengajar 24 JP akan mendapatkan tugas tambahan berupa menjadi koordinator project profil pancasila di sekolah.

Hal ini sudah tertuang pada Keputusan Balitbangbu No. 028/H/KU/2021. Dan memperhatikan struktur kurikulum serta alokasi waktu pembelajaran sesuai Keputusan Mendikbud No. 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak. (Baca Juga : Strategi Persiapan Sekolah Menuju Kurikulum 2022)
  • Mengikuti Program Sekolah Penggerak
Sekolah yang akan menerapkan Kurikulum 2022 harus mengikuti program sekolah penggerak terlebih dahulu, secara otomatis juga harus mengikuti dan menjadi guru penggerak. Untuk mengajukan sebagai sekolah penggerak, dapat menyimak aturan yang termuat dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pedoman Program Organisasi Penggerak Untuk Peningkatan Kompetensi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Selain itu, dalam sekolah penggerak, guru dan kepala sekolah harus memiliki sertifikat guru penggerak hal tersebut termuat dalam Permendikbudristek No 40 Tahun 2021 Tentang Penugasaan Guru sebagai Kepala Sekolah Penggerak pada Pasal 2, persyaratan menjadi Kepala Sekolah. (Baca Juga : Guru PPPK dan Guru Penggerak Berpeluang Besar Menjadi Kepala Sekolah, Begini Persyaratannya)

Sedangkan untuk mendaftar program sekolah penggerak atau guru penggerak dapat mendaftar di laman resmi sekolah penggerak, Ada beberapa materi yang harus dikuasai dalam (tiga) modul yang harus ditempuh oleh peserta Program Pendidikan Guru Penggerak, yaitu:
  • Modul Paradigma dan Visi Guru Penggerak dengan materi yang harus dipelajari:
  1. Paradigma dan Visi Guru Penggerak
  2. Nilai-nilai dan peran Guru Penggerak
  3. Membangun visi Guru penggerak
  4. Membangun budaya positif di sekolah
  • Modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid dengan materi yang berisi:
  1. Pembelajaran berdifferensiasi
  2. Pembelajaran emosi dan sosial
  3. Coaching
  • Modul Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah dengan materi yang harus dikuasai.
  1. Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran
  2. Pemimpin dalam pengelolaan sumber daya
  3. Pengelolaan program yang berdampak pada murid
Sumber: 
https://images.app.goo.gl/FyR7EWEArDCHmDKh7
https://naikpangkat.com/4-hal-yang-perlu-disiapkan-guru-dalam-penerapan-kurikulum-2022/

Rabu, 05 Januari 2022

Fokus Produk Oriflame Beauty Guide Januari 2022

Selamat tahun baru 2022!!!
Tahun 2021 sudah selesai, banyak sekali pencapaian bagi para member yang mendapatkan reward berupa uang maupun produk. Semuanya berkat kerja keras bagi para member yang mau mewujudkan impiannya.
Tahun 2022, kembali Oriflame menawarkan kesempatan kepada kita semua untuk mewujudkan impian kita, apalagi di tengah pandemi covid-19 sekarang ini yang tidak diketahui kapan berakhirnya.
Berikut fokus produk Oriflame di Beauty Guide Januari 2022:








































































Bagi yang mau melihat-lihat dan atau pun ingin berbelanja silakan klik https://id.oriflame.com/products/digital-catalogue-current?PageNumber=1, silakan hubungi WhatsApp saya di 08124410261.


Santorini ala Astound Hill Tondano

Liburan pertengahan tahun telah usai, namun pasti masih ada beberapa tempat yang tidak sempat dikunjungi. Selanjutnya, kita tentu akan membu...