Kurikulum 2013 atau disebut dengan K-13 adalah kurikulum yang berlaku dalam sistem pendidikan Indonesia, di mana kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 atau disebut dengan KTSP yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun. Kurikulum 2013 memiliki 3 aspek penilaian yaitu aspek pengetahuan aspek keterampilan dan aspek sikap dan perilaku . Kurikulum memiliki 5 komponen utama yaitu tujuan, materi, strategi pembelajaran, organisasi kurikulum, dan evaluasi. Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan. Berbeda dengan kurikulum 2006 yang menekankan pada aspek mencatat maka pada kurikulum 2013 lebih banyak menuntut kreativitas guru untuk merangsang kecerdasan murid-muridnya artinya guru harus membuat siswa lebih aktif.
Kurikulum 2013 mengalami banyak sekali revisi hingga revisi terakhir dalam kurikulum 2013 itu harus tertuang dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yaitu: Pendidikan Penguatan Karakter (PPK), High Order Thinking Skill (HOTS), dan 4C's ( Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation).
1. Pengertian PPK
PPK merupakan singkatan dari penguatan Pendidikan karakter yang memiliki arti sebagai suatu gerakan yang mencerminkan pendidikan yang berkarakter dengan harapan dapat memperkuat karakter pada peserta didik melalui harmonisasi oleh hati, olah rasa, olah pikir, dan olahraga yang dikembangkan secara bersama-sama baik dalam satuan pendidikan keluarga serta masyarakat. Artinya PPK merupakan proses pembentukan transformasi, transmisi, dan mengembangkan potensi peserta didik agar berpikiran baik, berhati baik dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila.
PPK yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 mengidentifikasi 5 nilai utama karakter yang saling berkaitan membantu jejaring nilai yang perlu dikembangkan sebagai prioritas yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Sedangkan nilai pendidikan karakter lainnya yaitu jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, dan peduli sosial. Nilai karakter merupakan suatu sifat atau sesuatu hal yang dianggap penting dan berguna dalam kehidupan manusia nilai karakter juga dapat dijadikan sebagai petunjuk atau pedoman dalam berperilaku sehingga penting dalam PPK ini.
2. High Order Thinking Skill (HOTS)
High order thinking skill atau hots adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi di mana kemampuan berpikir yang menerapkan pengolahan dalam kegiatan mengingat, menyatakan kembali, atau merujuk sesuatu hal. Artinya HOTS adalah jenis soal yang dalam pengerjaannya memerlukan kemampuan analisis yang tinggi. Adapun karakteristik HOTS yakni (1) mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi meminimalkan aspek ingatan dan pengetahuan, (2) berbasis permasalahan kontekstual, (3) stimulus menarik, dan (4) tidak rutin. Dari karakteristik tersebut disimpulkan bahwa HOTS adalah kemampuan berpikir kritis logis dan kreatif yang merupakan cara berpikir tingkat tinggi yang terdiri atas kemampuan menganalisis mengevaluasi dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda seperti pada kemampuan menganalisis yang artinya dapat mengelompokkan serta memiliki informasi sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Pada kemampuan mengevaluasi artinya mampu untuk menentukan kesesuaian antara masalah yang terjadi dan dapat menyelesaikan suatu masalah dengan baik. Pada kemampuan mencipta artinya mampu membuat mendesain dan mengembangkan suatu produk sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
Gerakan literasi sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar Siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Literasi ini mengajarkan siswa untuk mampu mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung. Literasi Ini Membutuhkan kemampuan siswa yang lebih kompleks yakni menganalisis, menghitung, mempersepsikan informasi, mengkomunikasikannya, serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman siswa. Tujuan dari literasi ini adalah kemampuan seseorang dalam mengelola dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Terangkan manfaat literasi bagi siswa diantaranya meningkatkan nilai mata pelajaran khususnya pelajaran bahasa Indonesia, menambah kosakata dalam berbahasa, menambah wawasan dan informasi baru meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis dan merangkai kata-kata dan menumbuhkan kreativitas siswa dalam berpikir.
4. 4C's
Di kalangan para akademisi pendidikan untuk memasuki pasar ASEAN mutlak diperlukan memiliki kompetensi 4C. 4C merupakan singkatan dari Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving, dan Creativity and innovation. 4C ini adalah empat keterampilan yang telah diidentifikasikan sebagai keterampilan abad ke-21 yaitu keterampilan yang sangat penting dan diperlukan untuk pendidikan abad ke 21.
- Communication atau komunikasi. Elemen ini akan meminta siswa untuk bisa menguasai mengatur dan membuat hubungan komunikasi yang baik dan benar secara tulisan, lisan, maupun multimedia. Itu akan diberi waktu untuk mengelola hal tersebut dan menggunakan kemampuan Komunikasi untuk berhubungan seperti menyampaikan gagasan, berdiskusi, hingga memecahkan masalah yang ada.
- Collaboration atau kerjasama. Elemen kerjasama ini akan mengajak siswa untuk belajar membuat grup atau kelompok, menyesuaikan, dan kepemimpinan. Pada dasarnya tujuan kerjasama ini agar siswa bisa bekerja lebih efektif dengan orang lain, meningkatkan empati, dan mau menerima pendapat yang berbeda.
- Critical thinking and problem solving atau berpikir kritis dan pemecahan masalah. Siswa mampu melakukan penalaran yang masuk akal dan baik dalam menyelesaikan pilihan yang rumit sehingga tercipta pemahaman yang komprehensif. Elemen ini merupakan elemen paling penting pada pembelajaran 21 ini. Berpikir kritis dan pemecahan masalah akan mengajar siswa untuk bisa berpikir secara deduktif dan induktif baik Mandiri yang bertujuan untuk menguasai dan mampu menyelesaikan masalah yang rumit. Siswa akan memakai elemen itu memecahkan masalah yang ada dan mampu menjelaskan, menganalisis, dan menciptakan solusi bagi individu maupun masyarakat.
- Creativity and Innovation atau daya cipta dan inovasi. Di elemen ini siswa akan diajak untuk bisa membiasakan diri dalam melakukan dan menjelaskan setiap ide yang ada di kepalanya. Ide tersebut akan dipresentasikan kepada teman kelas secara terbuka sehingga nantinya akan timbul reaksi dari teman kelas. Aktivitas ini bisa menjadikan sudut pandang siswa menjadi luas dan bisa terbuka dengan setiap pandangan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar