Selamanya
aku akan selalu memuji dan menyembah Allah-ku. Dia yang memberikan jalan yang
tak pernah ditinggalkan oleh-Nya, dan tak ada satu hari pun kulalui tanpa-Nya.
Sungguh aku mempunyai Allah yang setia, yang selalu menyertai dan menjaga
setiap perjalanan hidupku. Tak terasa, sudah 21 tahun aku berdiam di dunia yang
penuh dengan pelajaran ini. Dunia yang selalu mengajarkan tentang banyak hal,
mengasihi, mencintai, menyayangi, dan menyakiti, dunia yang selalu dikerumuni
oleh berbagai hal yang ada, tentang kekerasan, sakit hati, dan masalah-masalah
yang bertubi-tubi. Tapi, semuanya itu bisa ku lalui hingga sampai saat ini, dan
itu semua bukan karena kekuatanku untuk menghadapi semua itu, tapi karena ada
campur tangan Tuhan, kuasa Tuhan yang selalu ada untukku.
Dan
kini, setelah 4 tahun aku mengejar ilmu di perguruan tinggi, UNIMA, kini ku
merasa berbahagia, mempunyai Allah yang selalu dan selalu menyertai akan setiap
tahapan demi tahapan yang ku tempui selama masa studi. 15 Desember 2011 adalah
tanda dimana impianku untuk mencapai gelar kesarjanaanku bisa berhasil, dan
bisa membahagiakan setiap impian yang didambakan oleh orang yang mencintaiku
dan menyayangiku. Sukacita yang terpancar di hari itu membuat semua merasa
bahagia, dan tak mudah bagi setiap orang untuk mencapai hal tersebut, harus
membutuhkan perjuangan yang lebih, dalam giat belajar, rajin mengikuti
perkuliahan, dan memahami bahan perkuliahan, dan tentunya tidak lupa
mengandalkan kuasa Tuhan. Ora et labora adalah kalimat yang selalu ku pegang
ketika ku memasuki lahan perkuliahan yang mempunyai banyak sekali orang-orang
yang menakjubkan, yang mempunyai berbagai keterampilan dalam bekerja dan
keahlian dalam bertindak maupun berpikir.
Dimulai
ketika Roh Kudus bekerja dalam kedua orangtuaku, yang secara langsung memintaku
untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, diriku merasa senang namun
bercampur sedih, karena melihat kondisi keuangan keluargaku yang saat itu
benar-benar kritis dan ujung ambang kehancuran karena dampak perkenomian saat itu.
Namun, karena aku tidak bisa mengecewakan kedua orangtuaku, aku pun bangkit
dari ketidaktulusanku untuk melanjutkan studi dan berniat untuk mengikuti saran
orangtua dan mencoba serta berusaha keras dalam mencapai keinginan mereka. Tak
terasa ketika ujian masuk dimulai, aku meminta doa kepada orangtua untuk selalu
mendoakanku agar bisa mencapai keinginan mereka, dan ternyata doa orangtua
selalu saja terkabulkan. Hingga pengurusan administrasi perkuliahan pun, kami
diselimuti dengan kuasa dari Tuhan. Dan ketika perkuliahan dimulai, ternyata
ada begitu banyak cobaan yang terus mendatangiku, setiap cobaan yang mencoba
untuk menggagalkan rencana kedepanku, dan hal itu terjadi begitu saja, aku
mulai menikmati indahnya masa muda dan mulai lupa dengan harapan dari orangtua,
mulai dari malas mengikuti perkuliahan, hingga pembuatan tugas, dan ketika
ujian semester dimulai, aku tersadar, dan berusaha bangun kembali, namun
ternyata semester awal ketika ujian berakhir dan menerima hasil semester,
nilaiku begitu rendah bahkan dibawah rata-rata. Saat itu aku tidak terkejut
atas nilai yang kudapati, karena aku sadar akan perbuatanku yang membuat
nilaiku begitu rendah. Di semester berikut aku mencoba untuk lebih berkonsentrasi
dengan perkuliahanku, dan hasilnya cukup memuaskan, nilaiku naik, naik dan
bertahan disitu. Aku bahagia dan merasa puas dengan perjuanganku selama bangun
dari jatuhnya diriku atas kemalasan yang selalu menimpaku. Dan saat semua mata
kuliah selesai dikontrak, aku pun berusaha untuk menjadi lebih baik lagi,
hingga saat magang kerja guru, hanya rasa guguplah yang terus menyelimutiku di
hari pertama mengajar, dan seterusnya merasa santai dengan kepastian penuh
percaya diri yang tinggi. Dan ternyata hasilnya memuaskan. Sangat memuaskan
bagiku. Setiap ujian pun diselesaikan dengan satu persatu dan tiba saatnya hari
wisuda. Ketika aku mengenakan akan toga dan pakaiannnya, aku sangat bahagia,
sempat ada tetesan air mata bahagia dan haru melintas di pipiku. Ku lihat kedua
orangtuaku yang juga bahagia melihat anaknya lulus dengan tepat waktu, memeluk
diriku dengan perasaan bangga, dan sesaat suasana pun menjadi indah. Saat masuk
di ruang wisuda, dengan mata yang berkaca-kaca ku lihat kedua orangtuaku yang
memandangku dengan senyuman bangga, jelas sekali kulihat wajah mereka yang saat
itu seperti melihat sesuatu yang tak pernah dirasakan sebelumnya, namun mengena
di hati dan bahagia karena melihat tersebut. Tentu saja mereke merasa bahagia,
seketika aku naik ke panggung, menerima ijasah yang diberikan oleh Dekan, dan berjabat
tangan dengan Rektor, seketika aku melambaikan tangan, tanda terima kasihku
untuk mereka.
Kini
aku yang telah dianugerahi gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) yang ku tempuh
selama 4 tahun, dan dengan bangga ku menyandang gelar tersebut dan bersiap untuk
memulai hidupku dengan mengajar, memberi pengarahan kepada orang-orang yang
membutuhkan setiap pertolongan dalam memahami apa artinya suatu pelajaran dan memahami
maksud dari isi pemikiran setiap orang di dunia ini.
Aku
berjanji, aku akan selalu memberikan jasaku pada setiap orang yang
membutuhkanku, dan kepada setiap orang ingin belajar bersamaku, dan aku siap
untuk melangkahkan kakiku untuk berpacu dalam mempertanggungjawabkan pendidikan
di Indonesia. Karena aku, anak negeri yang menjunjung tinggi pendidikan, yang
selalu mengembangkan setiap ilmu pengetahuan yang kumiliki, untuk diwariskan
kepada anak cucuku nanti.
Terima
kasih Yesus
Terima
kasih Papa & Mama
Terima
kasih Adik-adik
Terima
kasih kekasihku
Terima
kasih almamaterku
Terima
kasih semuanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar