Berita mengenai UNBK diganti ANBK telah tersebar di seluruh penjuru nusantara. Lantas, kenapa UNBK diganti dengan ANBK? Kebijakan ini dibuat dengan tujuan supaya siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional 2021 dapat merasakan perbaikan pembelajaran setelah adanya asesmen. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran dampak dari proses pembelajaran yang dilakukan di setiap satuan pendidikan
Tahun 2021 adalah tahun dimana secara resmi UNBK diganti dengan ANBK yang sebenarnya telah diluncurkan pada tahun 2019, dan dilaksanakan untuk beberapa sekolah yang mempunyai komputer/laptop/chromebook serta akses jaringan internet. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan bahwa ANBK adalah salah satu produk dari Merdeka Belajar, yang dilakukan di setiap jenjang sekolah, yaitu untuk kelas 5 SD, 8 SMP, dan kelas 11 SMA, yang berbeda dengan UNBK yang dilaksanakan pada akhir kelas jenjang pendidikan, kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA.
Apa yang dimaksd dengan ANBK? Seperti yang dilansir di situs Pusmenjar (Pusat Asesmen dan Pembelajaran atau lebih dikenal dengan Pusmenjar adalah salah satu unit kerja dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia) Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga instrumen, yaitu:
1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid.
2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid.
3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Bentuk soal Asesmen Nasional
Pilihan ganda
Pilihan Ganda Kompleks
Menjodohkan
Isian Singkat
Uraian
Adapn jadwal yang telah dan akan segera dilaksanakan yaitu:
Januari - Maret 2021 : Rakor, sosialisasi, pelatihan teknis, dan persiapan Asesmen Nasional
April - Agustus 2021 : Simlasi Asesmen Nasional di satuan pendidikan
September - Oktober 2021 : Pelaksanaan Asesmen Nasional
Desember 2021 : Laporan hasil (profil dan rapor satuan pendidikan dan daerah)
Sedangkan waktu pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan selama 2 hari dengan rincian sebagai berikut:
Untuk Sekolah Dasar (SD) :
Hari 1 / Sesi 1 : Pkl. 07.00 - 07.30 Persiapan Tes ; 07.30 - 08.45 Literasi
Hari 2 / Sesi 2 : Pkl. 07.00 - 07.30 Persiapan Tes ; 07.30 - 08.45 Numerasi
Untuk SMP, SMA, SMK, sederajat :
Hari 1 / Sesi 1 : Pkl. 07.00 - 07.30 Persiapan Tes ; 07.30 - 09.00 Literasi
Hari 2 / Sesi 2 : Pkl. 07.00 - 07.30 Persiapan Tes ; 07.30 - 09.00 Numerasi
Nah, bagaimana pendapat anda mengenai ANBK dan AKM?
Jika ingin mencoba latihan AKM, silakan klik https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/akm?j=1 untuk soal numerasi, https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/akm?j=2 untuk literasi teks fiksi, dan https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/akm/akm?j=3 untuk literasi informasi. Sedangkan jika ingin seperti mengikti ujian AKM sebenarnya, silakan klik https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/ayoakm/
Ringkasan:
Program ANBK tidak akan mengevaluasi capaian murid secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. AN dirancang tidak hanya sebagai pengganti UN dan Ujian Sekolah berstandar nasional, namun sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.
Apakah Asesmen Nasional menentkan peringkat sekolah? Tidak, Asesmen Nasional tidak menentukan kelulusan. Asesmen Nasional diberikan kepada murid bukan di akhir jenjang satuan pendidikan.
Apakah AKM masuk nilai rapor? Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan, AKM bukan untuk mengukur atau mengevaluasi individu siswa dan tidak akan mempengaruhi hasil rapor. AKM juga tidak menentukan kelulusan siswa dan tidak akan digunakan untuk syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Sumber:
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/an/
kompasiana.com
kumparan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar